PENGINDEKSAN JURNAL



PENGINDEKSAN JURNAL
MARDHANTI RIZKY AMALIYA
16030234038
S1 KIMIA FMIPA UNESA
Ø  INDEKS JURNAL
Pengertian dari “ INDEKS “ sensiri adalah alat, terutama digunakan online atau dalam dunia Internet, yang digunakan oleh para peneliti dan pustakawan untuk menemukan konten ilmiah. Beberapa indeks menyediakan daftar judul jurnal, beserta link dan kategorisasi subjek.
Pengindeks jurnal merupakan sebuah sarana atau alat untuk mengindeks setiap jurnal yang di “publish” oleh peneliti atau ilmuan. Beberapa alat pengindeks jurnal ini memiliki persyaratan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah jurnal atau karya ilmiah agar terindeks oleh alat pengindeks tersebut. Contoh pengindeks jurnal yang populer adalah DOAJ (The Directory of Open Access Journal) dan SCOPUS.
Contoh pengindeks jurnal yang populer adalah
1.      DOAJ (The Directory of Open Access Journal) https://doaj.org/
2.      SCOPUS https://www.scopus.com/
3.      WOS (Web of Science) https://webofknowledge.com/
4.      PLOSE ONE (Ambra open platform for journal publishing) http://journals.plos.org/plosone/
5.      ScholarOne Manuscripts http://scholarone.com/
6.      IPI (Indonesian Publication Index) http://id.portalgaruda.org/
7.      ISJD (Indonesian Scientific Journal Database) http://isjd.pdii.lipi.go.id.ipaddress.com/
8.      PKP (Public Knowledg Project) https://pkp.sfu.ca/
9.      WORLD CAT https://www.worldcat.org/
10.  OPenACS http://openacs.org/
11.  DpuBS (Digital Publishing System) http://dpubs.org/
12.  ProQuest http://www.proquest.com/
13.  IJPEDS (International Journal of Power Electronics and Drive System) http://iaesjournal.com/online/index.php/IJPEDS
15.  IDCI (Indonesian Citation Index) http://citation.itb.ac.id/
16.  GOOGLE Scholar
18.  CORE (Knowledge Media KMI Institute) https://www.ebscohost.com/
19.  JournalSeek
20.  CressRef/DOL
22.  Thomson Scientific

Ø  SITASI
Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara khusus mengkaji pengarang dan karya-karya lain.
Laporan perhitungan sitasi sejauh ini diantaranya tersedia dari:
·         Thomson Scientific (lingkup: sciencesocial scienceart and humanities; laporan sitasi hanya dari jurnal-jurnal yang diikutsertakan)
·         Scopus (lingkup: science; laporan sitasi hanya dari jurnal-jurnal yang diikutsertakan, tetapi persyaratannya jauh lebih longgar dibandingkan Thomson Scientific)
·         Citex (lingkup: economics; laporan sitasi hanya dari dari jurnal-jurnal yang diikutsertakan)
·         Google Scholar (artikel dari jurnal apa saja asalkan tersedia online)

Dalam penilaian untuk mengukur reputasi jurnal ilmiah ada beberapa indikator yang perlu di perhatikan antara lain :
1.       CiteScore
Sepeti halnya IF oleh thomson reteurs, Scopus juga mengeluarkan “CiteScore Metric” disitus https://journalmetrics.scopus.com/ yang bisa mendeteksi seberapa berepotasi jurnal internasional yang terindeks Scopus. SiteScore Tracker merupakan mesin pencari berapa nilai “CiteScore” dari setiap jural internasional. Sementara CiteScore Metric memberikan  cara yang konsisten untuk melacak kinerja setiap tahun dari CiteScore. Pembilang atau perhitungan angka dari matrik tahun berjalan disusun setiap bulan karena kutipan tambahan diterima, sehingga konstruksinya konsisten dengan konstruksi CiteScore tahun yang lengkap. Setelah nilai CiteScore tahunan baru diperbaiki, maka CiteScore Tracker untuk tahun depan dimulai dan ditampilkan di scopus.com.
Adapun kelebihan “citescore” yaitu :
             komprehensif
            transparan
            terkini
            gratis
             
2.       Impac Factor (Thomson Reuters)
Impact Factor (IF) adalah salah satu cara untuk mengevaluasi kualitas jurnal yang dilakukan oleh ISI Journal Citation Reports (JCR). Impact factor jurnal merupakan ukuran seberapa sering rata-rata artikel pada sebuah jurnal telah disitasi pada tahun tertentu. Impact factor membantu kita mengevaluasi pentingnya jurnal relatif, khususnya ketika membandingkan dengan jurnal lain dalam bidang yang sama.
Impact factor dihitung dengan membagi jumlah sitasi pada tahun sekarang pada artikel yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya dengan jumlah artikel total yang dipublikasi  dalam dua tahun sebelumnya.
Menggunakan jurnal X sebagai contoh:
Sitasi pada 2010 terhadap artikel yang dipublikasi pada:
• 2009        = 258
• 2008        = 199
• Jumlah = 457
Jumlah artikel yang dipublikasi pada:
• 2009         = 116
• 2008         =    71
• Jumlah = 187
Perhitungan: Impact Factor = 457/187 = 2.444

3.       Source Normalized Impact per Paper (SNIP)
Source Normalized Impact per Paper (SNIP) merupakan metode pengukuran mutu jurnal yang diterbitkan oleh Elsevier Scopus dengan membandingkan jumlah artikel yang menyitasi terhadap jumlah artikel yang dipublikasi oleh sebuah jurnal tetapi dengan mempertimbangkan mutu jurnal yang menyitasi.
Dibuat oleh Profesor Henk moed di CTWS, Universitas Leiden, Source Normalized Impact per Paper (SNIP) mengukur kontekstual kutipan dampak dengan pembobotan kutipan berdasarkan jumlah total kutipan dalam bidang subjeknya. Dampak dari kutipan tunggal diberikan nilai lebih tinggi di bidang studi di mana kutipan berada, dan sebaliknya.

4.       Scimago Journal Rank (SJR) 
Scimago Journal Rank (SJR) adalah kelompok riset dari Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC), Universitas Granada, Extremadura, Carlos III (Madrid) dan Alcala de Henares, didedikasi untuk analisis informasi, representasi dan pengambilan dengan teknik visualisasi. Sepertihalnya IF, SJR disetiap jurnal uga terdapat inforasi perangkingan berdasarkan sistem kuartil (Q1-Q4). SJR dihitung dengan menggunakan database Scopus (Elsevier) dengan memperhatikan :
1.      Journal coverage.
2.      Relationship between primary (citable items) and total output per journal of the database.
3.      Assignment criteria for types of documents.
4.      Accuracy of the linkage between references and source records.
Scimago Journal Rank atau SJR dapat dicari dengan alamat http://scimagojr.com/. Setelah membuka alamat Scimago anda akan menemukan beberapa item diantaranya Journal Rankings, disana akan terdapat beberapa pilihan diantara lain Subject Area (Ranking jurnal berdasarkan subjek/bidang penelitian), Subject Category (Rangking jurnal berdasarkan kategori jurnal), Region/Country (Rangking jurnal berdasarkan wilayah atau negara), kemudian ada Year (Menunjukkan tahun berapa jurnal tersebut di publish). Selain itu anda juga akan melihat Country Ranking, digunakan untuk mengetahui Raking Journal berdasarkan negara-negara diseluruh dunia.

Scopus dalam menilai jurnal membuat klusterisasi kualitas jurnal dengan istilah Quartile, dengan 4 Quartile, yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4. Dimana Q1 adalah kluster paling tinggi atau paling utama dari sisi kulitas jurnal dikuti Q2, Q3 dan Q4 dibawahnya.
Q1: top 25% teratas dari distribusi IF
Q2: middle-high position dari distribusi IF (antara top 50% dan top 25%)
Q3: middle-low positiondari distribusi IF (top 75% ke top 50%)
Q4: lowest position, bagian paling bawah 25% dari distribusi IF

5.       H-index
Hirsch Index (H-Index) dikenalkan pertama kali oleh ilmuan Universitas California San Diego, Jorge Eduardo Hirsch pada tahun 1985, merupakan salah satu standar untuk mrngukur kinerja penelitian seseorang (Hirsch, 2005). Dasar perhitungan yang digunakan dalam pengukuran H-Index adalah jumlah karya ilmiah yang dihasilkan dan jumlah kutipan (sitasi) yang diterima dari publikasi lain. Situs web akademisi seperti Scopus atau Google Scholar mengumpulkan semua sitasi untuk menghitung H-Index seseorang.
Untuk menentukan H-Index, cukup urutkan paper/makalah anda berdasarkan jumlah sitasi terbanyak. Sebagai contoh, seorang akademisi memiliki 7 paper/makalah yang disitasi masing-masing sebanyak 20, 15, 7, 2, 1 dan 2 paper yang belum memiliki sitasi maka H-Index orang tersebut adalah 3.
Paper
Jumlah Sitasi
1
20
2
15
3
7
4
2
5
1
6
0
7
0
Cara menghitung h-index yaitu:
·         h-index 1 = ada 1 paper yang disitasi minimal satu kali
·         h-index 2 = ada 2 paper yang disitasi minimal dua kali
·         h-index 3 = ada 3 paper yang disitasi minimal tiga kali
·         h-index 4 = ada 4 paper yang disitasi minimal empat kali
·         h-index 5 = ada 5 paper yang disitasi minimal lima kali
·         h-index 6 = ada 6 paper yang disitasi minimal enam kali.
·         Dan seterusnya

6.      i10-index
 I-Indeks: I-indeks adalah indeks yang menunjukkan berapa banyak jumlah publikasi akademik/ilmiah dari artikel lain yang dikutip oleh penulis dalam jurnal tersebut. Contohnya: dalam citation indices terdapat i10-indeks yang bernilai 2. Artinya terdapat 2 artikel yang dikutip oleh minimalnya 10 artikel lain.

Komentar

  1. Mohon ijin bertanya, lebih bagus index Scopus atau Scimago Journal Rank? Yang saya pahami kalo Scopus belum tentu masuk di Scimago Journal Rank sedangkan kalau Scimago Jurnal Rank sudah pasti Scopus. Apakah benar demikian? Terimakasih

    BalasHapus
  2. Bagaimana relevansi antara quartil jurnal vs cite score, mohon pencerahan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOI, ISBN, ISSN

PERBEDAAN PEER-REVIEW & NON PEER-REVIEW